Selasa, 21 Juni 2011

Ask Dietitian or Ahli Gizi: Diet for Dislipidemia

Ask Dietitian or Ahli Gizi: Diet for Dislipidemia: "Perencanaan Makan Untuk Gangguan Metabolisme Lemak Dalam Tubuh (Dislipidemia) Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lemak dalam darah..."

Diet for Dislipidemia

Perencanaan Makan Untuk Gangguan Metabolisme Lemak Dalam Tubuh (Dislipidemia)

Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lemak dalam darah, ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kadar kolesterol HDL, serta trigleserida. Dislipidemia merupakan faktor penting terjadinya ateroslerosis, yang akhirnya dapat menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan Stroke.

Melalui perencanaan/pengaturan makan diharapkan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah, trigliserida darah dan menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.

Tujuan Terapi Diet Dislipidemia:
1.      Mengurangi asupan kalori bila kegemukan
2.      Mengurangi asupan lemak jenuh (saturated fatty acids) dan menggantikannya dengan lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids)
3.      Mengurangi asupan kolesterol makanan
4.      Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan serat, serta menurunkan asupan karbohidrat sederhana.

Bahan Makanan Yang Dianjurkan:
1.       Nasi, roti tinggi serat, ubi, kentang, singkong, sereal.
 2. Ikan segar, ayam tanpa kulit, putih telur, tempe, tahu, kacang2an, susu kedelai, susu rendah lemak, yoghurt dan keju rendah lemak.
3.      Buah dan sayuran segar atau dalam bentuk juice segar, sebagai sumber serat.
4.      Minyak zaitun, Rice brand oil, Canola, minyak biji bunga matahari, jagung, wijen, kedelai.
    Gunakan margarine (atau salad dressing) yang terbuat dari minyak tersebut di atas (yang berasal dari lemak tak jenuh/ unsaturated fatty acids). Disarankan menggunakan sedikit minyak dalam memasak.

Bahan Makanan Yang Dihindarkan:
1.      Produk makanan /kue berlemak dan minuman  jadi, seperti  cake, tarcis, croissant, pie, pastries,
      dodol, cola, syrup, permen, alkohol. Kurangi gula pasir.
2.     Daging domba, babi berlemak, otak, jerohan,kuning telur (batasi penggunaan kuning telur 2-3
      butir seminggu), sosis, bacon, whole milk (susu penuh), susu kental manis, cream, yoghurt dan
      keju yang terbuat dari susu penuh, es krim.
3.     Sayuran yang dimasak dengan mentega, keju, kelapa, santan. Buah yang diawet dengan gula,
      seperti buah kaleng, manisan buah.
4.     Mentega (butter), lemak babi (lard), santan, kelapa, mayonaise, salad dressing yang terbuat dari
      kuning telur.    



Nama Diet:  Dislipidemia/Rendah Lemak
Energi  :  1900-2000 kalori, 
Lemak: 50 gram, Protein: 60 gram, Karbohidrat: 320 gram

MENU  SEHARI
Pagi:
Roti Tawar Gandum            2-3 iris tipis  (70-100 gram)
Selai kacang                          2 sendok teh (20 gram)
Sayuran/Salad                      1 mangkuk sedang
Margarin (:meadowlea)      1  sendok teh (5 gram)
Susu kedelai/susu rendah lemak bubuk  4 sendok makan rata/peres (20 gram)/gelas
Gula pasir / madu                1-2 sendok teh  (10 gram)
Selingan Pkl 10.00:                                                                  
Buah/ Juice segar                 Apel atau Pier 1 buah sedang

Siang:
Nasi                                        1 gelas belimbing  (150  gram)
Ikan / ayam  tanpa kulit      1 potong sedang (50  gram /berat mentah)
Tempe                                    2  potong sedang ( 50  gram/berat mentah)
Sayuran/lalapan sayur       1  mangkuk sedang
Buah Nenas/Pepaya          1 potong sedang (100 gram)
Minyak Canola/Minyak Jagung (gunakan untuk menumis  1 – 2 macam masakan) 
Selingan Pkl 16.00:
Buah /Juice segar                 Mangga atau Apel 1 buah sedang

Malam:
Nasi                                        1 gelas belimbing ( 150 gram)
Ikan / ayam                            1 potong sedang (50 gram /berat mentah)
Tahu                                       2 buah kecil (100 gram/berat mentah)
Sayuran/lalapan  sayur     1 mangkuk sedang
Buah  Pepaya                      1 potong sedang (100 gram)
Minyak  Canola/Rice Brand Oil  ( gunakan untuk menumis  1 – 2 macam masakan) 
Selingan Pkl.21.00:
Buah                                       Pisang/Jeruk 1 buah sedang              

 (Laila, dietitian.  21 June 2011)

Jumat, 18 Februari 2011

The Vegan Diet: Bay Leaves for Valentine's Day

The Vegan Diet: Bay Leaves for Valentine's Day: "Available from McFadden FarmsValentine's Day is around the corner and thinking of it brings an old, old tradition to mind. The night before ..."

Selasa, 04 Januari 2011

Enteral Feeding

MAKANAN CAIR

Tujuan Pengaturan Makanan Cair
1.      Memenuhi kebutuhan zat-zat gizi pasien,
2.      Meringankan beban kerja saluran cerna,
3.     Memberikan makanan secara bertahap, hingga pasien  kelak mampu menerima makanan yang lebih padat melalui mulut (makanan saring, lunak).

Syarat Diet
1.      Jumlah kalori disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, yaitu berdasarkan umur, berat badan, tinggi badan, faktor stress.
2.      Protein disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kerja ginjal dan hati dalam mengolah protein.
3.      Lemak  cukup, sesuai kebutuhan dan kemampuan kerja saluran cerna.
4.      Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan.
5.      Jumlah cairan sesuai kebutuhan.
6.      Jumlah serat sesuai dengan kemampuan saluran cerna.
7.      Frekuensi pemberian sesuai kemampuan saluran cerna, biasanya 6-8 kali pemberian per hari.
8.      Volume maksimal sebaiknya 300cc per satu kali pemberian.
9.      Suhu makanan cair saat pemberian sesuai dengan suhu tubuh normal.

Bahan Makanan Yang dianjurkan:
ü  Susu rendah/bebas laktosa, susu kedelai, susu rendah lemak susu  full cream.
ü  Telur, ayam tanpa kulit, daging tak berlemak, ikan. Penggunaan kuning telur bila perlu dibatasi.
ü  Tempe, tahu, kacang hijau, kacang kedelai.
ü  Tepung beras, tepung maizena, tepung tapioka, bubur nasi yang telah dihaluskan/ diblender dan disaring. Tepung2an sebaiknya dimasak hingga matang.
ü  Minyak zaitun, minyak Canola, minyak bunga matahari (Sunflower), minyak jagung, minyak kacang, kelapa sawit, margarin rendah garam.
ü  Jus sayuran (wortel, labu kuning, tomat, labu siam, bit, daun bayam, kacang panjang, buncis muda). Sebaiknya sayuran terlebih dahulu dimasak.
ü  Jus buah (pepaya, pisang, apel, air jeruk manis, mangga manis, melon). Agar warna jus apel dan pisang tidak berubah, dapat ditambahkan air jeruk manis, atau segera diberikan kepada pasien.
ü  Gula pasir, glukosa, maltodeksrin, syrup, madu.

Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan
1.   Makanan Cair dapat diberikan melalui mulut  (oral) atau melalui pipa makanan (Naso Gastric Tube/NGT ).
2.   Gunakan air matang (bersih dan bebas kuman) untuk melarutkan bahan baku makanan cair.
3.   Gunakan alat-alat yang bersih dan kering, seperti wadah, sendok pengaduk, gelas ukur, saringan, blender, dsb. Gunakan lap bersih atau kertas tissue.
4.   Dalam pembuatan makanan cair yang akan diberikan melalui pipa sonde/NGT, kekentalan cairan disesuaikan dengan ukuran pipa sonde/ NGT.
5.   Dengan menggunakan blender, tepung beras, lauk hewani, lauk nabati dan sayur yang telah dimatangkan terlebih dahulu  dimasukkan bersama sama. Tambahkan minyak dan air matang,  serta garam secukupnya, kemudian diblender, disaring serta diukur  terlebih dahulu sebelum diberikan kepada pasien.
6.   Setelah makanan cair diberikan ke pasien, pipa makanan harus segera dibilas dengan air putih matang.
7.   Alat-alat makan lainnya segera dibersihkan dari sisa makanan, direndam, dicuci bersih dan dikeringkan kembali.
8.   Makanan cair dapat disiapkan untuk setengah hari (2xmakan) atau satu hari. Sebagian makanan cair dapat disimpan di lemari pendingin dalam wadah yang tertutup baik, dan dihangatkan kembali sebelum diberikan kepada pasien.
9.   Lemari pendingin tempat penyimpanan makanan cair agar tetap terjaga suhu dan kebersihannya.
10. Tenaga pengolah makanan cair agar selalu menjaga kebersihan diri (kuku, tangan,dsb), dan tidak sedang flu, batuk (disarankan menggunakan masker).
11. Bila menggunakan susu formula komersial, agar diperhatikan kondisi kemasan dan tanggal kadaluarsa.
12. Bila terjadi kembung, diare, muntah atau sembelit/konstipasi, disarankan untuk segera menghubungi dokter dan ahli gizi/dietisien.


Intan Laila
30 December 2010.